Pola hidup yang tidak sehat dan kebiasaan menjelang tidur yang buruk, sangat rentan menyebabkan gangguan tidur atau kerap terbangun saat malam hari. Merokok, konsumsi kafein menjelang tidur, makan mendekati waktu tidur, bermain gawai sebelum tidur, akan meningkatkan risiko kerap terbangun saat malam hari. Ini juga disertai dengan perasaan gelisah, cemas bahkan tidak nyaman.
Gel dari daging lidah buaya telah lama digunakan untuk menyembuhkan luka bakar dan luka ringan. Namun, sekarang lidah buaya juga digunakan untuk meredakan nyeri pada gusi.
Penelitian menunjukkan bahwa lidah buaya memiliki kualitas antibakteri alami dan dapat ‘menghancurkan’ kuman penyebab kerusakan gigi.
7. Daun Sirih
Selain untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, daun sirih juga berfungsi untuk mengurangi peradangan pada gusi. Kandungan minyak atsiri yang terdapat pada sirih memiliki fungsi sebagai zat antioksidan, antibakteri, antiseptik, dan antimikroba yang dapat membunuh bakteri dalam mulut.
Cara membuatnya yaitu, dengan merebus daun sirih dan cengkeh secukupnya, lalu diamkan sampai air mendidih dan tiriskan.
8. Jeruk Nipis
Jeruk nipis juga cukup ampuh untuk mengatasi sakit gigi dengan cepat yang disertai gusi bengkak. Caranya juga cukup praktis, siapkan jeruk nipis lalu peras.
Kemudian campur air perasan tersebut dengan air hangat. Untuk mendapatkan hasil maksimal, lakukan cara ini secara teratur.
9. Ekstrak Vanili
Ekstrak vanili mengandung alkohol yang dapat membantu meredakan nyeri. Ekstrak Vanili juga memiliki antioksidan yang dipercaya dapat menyembuhkan nyeri pada gigi secara efektif.
Untuk menggunakannya, kamu dapat oleskan sedikit ekstrak vanili ke jari atau kapas. Oleskan langsung pada area yang terasa nyeri beberapa kali sehari.
10. Daun Jambu Biji
Daun jambu biji sudah terbukti dapat meringankan nyeri dan ngilu pada gigi. Daun jambu biji sendiri memiliki analgesik dan anti-inflamasi yang dapat meredakan sakit gigi ringan.
Kamu bisa mengunyah satu atau dua daun jambu biji hingga nyeri gigi mereda, atau merebus air daun jambu biji untuk dijadikan obat kumur.
Perlu diingat ya, Sahabat Fimela. Kalau nyeri masih kamu rasakan, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Apakah sekarang kamu terjebak di zona nyaman? Secara tidak sadar, zona nyaman atau comfort zone adalah batasan yang dibuat oleh diri sendiri supaya tetap berada dalam kenyamanan tertentu. Akan tetapi, posisi “nyaman” tersebut seringkali membuat seseorang enggan beranjak mencari hal baru untuk berkembang menuju potensi optimal.
Selain karena malas memulai, tidak sedikit yang nervous untuk memulai. Hal ini sangat wajar terjadi karena ketakutan dan kecemasan menghadapi lingkungan baru.
Foto: Pexels.com
Perlunya Keluar dari Zona Nyaman
Setiap orang akan mencari situasi yang membuatnya nyaman karena dapat membuat hati tenang dan terhindar dari stres. Meskipun demikian, tidak selamanya zona nyaman menyelamatkan masa depan.
Dilansir dari laman KlikDokter, berada di zona nyaman cenderung membuat seseorang kehilangan inisiatif dan kreativitas, kesempatan mengembangkan potensi diri terbatas, membiarkan talenta dan kompetensi tidak terasah, karir tidak berkembang, menurunkan kinerja, serta menjadi malas beradaptasi dengan lingkungan. Demi meraih masa depan yang lebih baik, seseorang dapat menantang dirinya untuk keluar dari zona nyaman, seperti beralih ke lingkungan baru, menambah relasi, ataupun menambah kegiatan baru.
Hambatan Internal yang Dialami
Banyak hal yang terlintas di benak seseorang yang akan keluar dari zona nyaman. Mereka mungkin berpikir, apakah akan diterima di lingkungan yang baru, apakah usahanya akan berhasil, atau apakah akan nyaman menjalani hal baru tersebut. Seiring memikirkan berbagai hal tersebut, kondisi psikis menjadi ikut terganggu. Kondisi tersebut akam memicu stres, sehingga kondisi tubuh menjadi tegang dan nervous.
Persiapan agar Tak Nervous
Keluar dari zona nyaman adalah pilihan. Keputusan ini sebaiknya diambil untuk mengembangkan diri dan berada di lingkungan yang lebih tepat. Saat akan memulalinya, Sahabat Sehat bisa melakukan persiapan berikut ini.
Tetap Percaya Diri dan Berpikir Positif
Nervous bisa dihilangkan dengan percaya diri dan berpikir positif. Kamu harus percaya pada kemampuan diri sendiri sebagai kekuatan internal. Pikirkan juga bahwa semuanya akan baik-baik saja, di mana proses tidak akan mengkhianati hasil. Perbanyaklah positive self-talk.
Foto: Pexels.com
Memahami Apa yang Disukai dan Tidak
Suatu hal akan tercapai jika diusahakan dengan sungguh-sungguh. Saat akan menetapkan tujuan, carilah hal yang disukai. Dengan melakukan hal yang disukai, kamu pasti nyaman melakukannya dan rela menekuninya. Namun, melakukan hal ynag tidak disukai bukanlah hal mustahil, kamu bisa mencobanya terlebih dahulu dan lanjut menekuninya apabila memang dirasa potensial.
Mencari Informasi dan Open Sharing
Seiring memahami apa yang disukai dan tidak disukai, carilah informasi sebanyak dan selengkap mungkin untuk mengarahkan pada keputusan yang tepat. Carilah informasi mengenai hobi, kegiatan yang sejalan dengan kompetensi, pelatihan, dan kesempatan kerja yang sesuai. Sahabat Sehat juga dapat berdiskusi dengan teman dekat atau relasi yang berpengalaman untuk mendapatkan wawasan dan saran.
Membuat Rencana dan Alternatifnya
Tentukan apa saja yang akan dilakukan, termasuk target pencapaian dan hal pendukung lainnya. Kamu juga perlu mengantisipasi kegagalan di rencana utama, dengan membuat rencana alternatif kedua dan ketiga sebagai jalan lain yang perlu dicoba.
Dengan alternatif tersebut, rasa kecewamu akan berkurang karena mengetahui apa yang perlu dilakukan setelah kegagalan di rencana utama. Meskipun demikian, tetaplah menyiapkan mental untuk menghadapi segala kemungkinan.
Relaksasi
Saat memutuskan untuk keluar dari zona nyaman, kamu akan menghadapi transisi yang awalnya tidak nyaman, sehingga timbul perasaan nervous. Ketenangan psikis dapat dibentuk kembali dengan relaksasi, seperti mendengarkan lagu yang menenangkan, menghirup udara segar, berekreasi, mengonsumsi comfort food, melakukan latihan pernapasan, ataupun meditasi.
Berbagai tips tersebut bisa Sahabat Sehat terapkan demi mencapai sukses saat keluar dari zona nyaman untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Segala rencana dan persiapan diri akan menjadi bekal meraih kesuksesan di bidang yang ingin dituju. Hadapilah semuanya dengan senyuman.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
About the Author
Yuan Adelintang Kurniadita
Saya adalah mahasiswi Magister Sains Manajemen, UGM, dan sudah berpengalaman sebagai content writer freelance.
Khusus pada wanita, sakit perut sebelah kiri bagian bawah bisa disebabkan oleh:
kista ovarium
kram menstruasi
endometriosis
ovarium terpelintir
kehamilan ektopik
radang panggul
infeksi pada tuba falopi
masalah pada leher rahim.
Selain itu, kamu juga bisa mengalami sakit perut sebelah kiri dekat pinggang, baik di bagian atas maupun bawah karena konstipasi, keracunan makanan, dan alergi.
Sahabat Sehat, pandemi Covid-19 menimbulkan trauma mendalam karena menyebabkan hilangnya banyak nyawa, guncangan ekonomi, masyarakat terisolasi, hingga penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat global. Faktanya, kondisi pandemi serupa masih berisiko terulang lagi, loh. Ada berbagai penyebab pandemi dan kemungkinan virus yang menyebabkan pandemi masa depan. Kira-kira apa saja? Yuk, simak penjelasannya di sini!
Jenis pandemi masa depan
World Health Organization (WHO) telah memprediksi berbagai penyakit yang berisiko menyebabkan pandemi masa depan, termasuk Covid-19 yang telah diprediksi sejak tahun 2018. Beberapa risiko pandemi lainnya yaitu:
Sumber: Pexels.com
Crimean-Cong hemorrhagic fever
Kondisi ini mampu menyebabkan kerusakan organ dan pendarahan hebat. Virus ini dibawa oleh kutu atau hewan ternak dengan risiko kematian manusia sebesar 10-40%.
Virus Ebola dan Marburg
Virus ebola dan Marburg menyebabkan risiko kematian cukup besar hingga 50%. Virus ini mampu menyebar dengan cepat serta menyebabkan kerusakan organ dan pendarahan.
Lassa fever
Infeksi virus Lassa mampu menyebabkan kematian janin di fase trimester tiga. Bisa juga menyebabkan kondisi tuli permanen pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi virus ini.
Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
Sahabat Sehat mngkin sudah pernah mendengar tentang virus yang satu ini. Penularannya bisa menyebar melalui hewan unta dengan risiko kematian 35%. Virus ini menyerang saluran pernapasan sehingga mudah menyebar melalui bersin dan batuk.
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Wabah ini pernah menjadi pandemi pada tahun 2003 yang mengakibatkan 700 jiwa meninggal dan berisiko terulang lagi. Virus ini menyebar melalui musang, kelelawar dan hewan liar lainnya.
Virus Nipah
Infeksi virus Nipah mampu menyebabkan pembengkakan otak yang disebarkan oleh kelelawar, babi, kuda, dan anjing. Risiko kematian manusia sebesar 40%-75%.
Rift Valley Fever
Virus ini mampu menyebabkan luka mata, ensefalitis, kerusakan sistem organ dan jantung, serta pendarahan hebat. Penyebarannya dilakukan oleh nyamuk, sapi, domba, kambing, kerbau, unta.
Virus Zika
Terivekasi virus ini saat keadan hamil dapat memungkinakan terjadinya kelainan otak pada janin (mikrosefali), keguguran, bayi lahir meninggal, bayi lahir cacat. Sayangnya, sampai saat ini vaksin belum tersedia.
Seluruh risiko pandemi tersebut merupakan hasil riset lebih dari 300 ahli atau peneliti. Riset seperti ini penting untuk dilakukan, sebab mampu meningkatkan sistem preventif global. Contohnya yaitu pengembangan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif yang dilakukan dalam waktu waktu relatif singkat sehingga mampu menghindarkan masyarakat dunia dari ancaman kematian lebih banyak.
Kapan pandemi terjadi lagi?
Sumber: Pexels.com
Menurut National Academy of Sciences, pandemi mirip Covid-19 akan berulang di masa depan dengan persentase kemungkinannya sebesar 2% setiap tahun. Artinya, manusia yang lahir tahun 2000 memiliki peluang mengalami pandemi sebesar 38% dalam hidupnya. Perhitungan statistika yang dilakukan bukan dengan tujuan meningkatkan kecemasan masyarakat, namun justru menyadarkan masyarakat agar mempersiapkan kemungkinan buruk. Bentuk persiapan tersebut bisa berupa akses kesehatan, kecukupan finansial, serta peningkatan imunitas.
Penelitian yang sama juga menyebutkan bahwa pandemi masa depan mirip Covid-19 mungkin akan terjadi dalam 59 tahun. Hal ini bukan berarti masyarakat lolos dari pandemi dalam rentang waktu 59 tahun ke depan, namun pandemi mungkin akan terjadi di tahun mana pun selama rentang waktu tersebut. Pandemi akan lebih cepat terjadi karena beberapa faktor, seperti pertumbuhan penduduk, perubahan sistem pangan, kerusakan lingkungan, seringnya kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi penyakit.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
Referensi
World Economic Forum. 2021. How Frequent Are Pandemics Like The Covid-19 Outbreak? weforum.org. Diakses 20 Mei 2023.
PNAS. 2021. Intensity and Frequency of extreme Novel Epidemics. pnas.org. Diakses tanggal 21 Mei 2021.
WHO. 2022. WHO to Identify Pathigens that Could Cause Future Outbreaks and Pandemics. who.int. Diakses tanggal 21 Mei 2021.
NPR. 2023. These 9 Viruses Have Pandemic Potential, Says WHO. npr.org. Diakses tanggal 21 Mei 2021.
Suhu tubuh panas atau hot flashes adalah gejala umum dari menopause, namun bukan satu-satunya. Gejala menopause bisa berupa suhu tubuh yang silih berganti dari panas, dingin, hingga kembali panas. Kondisi ini terjadi sebagai reaksi atas perubahan hormon berskala besar. Gejala lain dari menopause meliputi masalah saluran kemih, rambut rontok, hingga masalah psikologis.
Teh omija berasal dari Korea Selatan yang terbuat dari sejenis buah beri yang memiliiki lima cita rasa. Buah omija juga memiliki khasiat bagi kesehatan. Simak penjelasannya ini yuk, Sahabat Sehat!
Mengenal teh omija
Teh omija adalah teh yang tidak terbuat dari daun teh melainkan dari buah yang bernama omija yang dikeringkan. Dalam bahasa Korea, omija memiliki arti yaitu berry atau buah dengan lima rasa yaitu asin, manis, pahit, asam dan pedas. Cara pembuatan teh omija dengan seperti teh pada umumnya diseduh dengan air panas. Setelah berubah warna, teh bisa ditambahkan madu maupun gula pasir. Jika kamu ingin minum teh omija dengan lebih cepat, bisa langsung diseduh dengan air dingin.
Foto: Freepik.com
Buah omija
Buah omija dengan nama ilmiah Schisandra chinensis, buah ini digunakan sebagai pengobatan Tiongkok sejak lama. Buah omija ini merupakan tumbuhan merambat yang tumbuh di hutan wilayah Tiongkok, Korea Utara dan Korea Selatan. Schisandra memiliki 20 spesies, 10 diantaranya ber-genus Kadsura, namun buah omija merupakan buah yang paling umum.
Buah omija terdiri dari tiga bagian. Lapisan terluar adalah pericap, lapisan kedua adalah buahnya dan yang ketiga berupa biji. Bagian pericap yang menghasilkan zat warna antosianin merah.
Kandungan gizi buah omija
Buah omija kaya akan sumber karbohidrat, vitamin, fitosterol, dan asam organik. Kompenen bioaktif dalam buah yaitu lignin atau serat yang terkandung yaitu schisandrin, schisandrin B, deoxyschisandrin dan ɣ-schisandrin B.
Nah, Sahabat Sehat buah omija ini mengandung jenis karbohidrat polisakarida. Juga, mengandung mineral Mg, K, Cu, Fe, dan Mn dengan jumlah lebih dari 15% per 100 gram dari RDI (Recommended Daily Intake).
Foto: Freepik.com
Manfaat buah omija untuk kesehatan
Buah omija bermanfaat untuk kesehatan. Di antaranya sebagai antivirus, antibakteri, anti-inflamsi, antioksidan, anti-kanker, imunostimulan, anti-obesitas, hepatoprotekstif dan mengandung adaptogenik (zat alami untuk menangkal stres), serta aktivitas ergogenik (meningkatkan energi).
Nah, Sahabat Sehat buah omija tidak hanya bisa dijadikan teh tapi juga bisa ditambahkan pada makanan hangat korea sebagai bumbu, seperti ditambahkan pada kimchi berkuah, bibimbap, tteokbokki maupun dakgalbi. Selain itu, juga dijadikan sebagai perisa pada susu, soju, yoghurt, maupun soda. Selain diolah menjadi minuman, ekstrak buahnya pun digunakan dalam industri kosmetik.
Buat Sahabat Sehat yang suka minum teh namun ingin mencoba teh yang unik dan menyehatkan, kamu bisa coba minum teh omija ini. Selain memiliki keunikan dari segi rasa yang punya sensasi pedas, manfaatnya pun tidak kalah dengan jenis teh lainnya.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
Referensi
Intan, A. E. K., & Zahro, L. 2020. Pharmacological Activities Of Schisandra Chinensis. https://jurnal.ikbis.ac.id/infokes/article/view/385. Diakses 16 Mei 2023.
Pamungkas, P. 2021. Omija Tea. https://www.tribunnewswiki.com/2021/12/09/omija-tea#:~:text=Omija%20dalam%20bahasa%20Korea%20secara,pahit%2C%20pedas%2C%20dan%20asin. Diakses 18 Mei 2023.
Putri, N. R. 2021. Omija, Buah Unik Asal Korea Selatan dengan Lima Cita Rasa. https://kumparan.com/kumparanfood/omija-buah-unik-asal-korea-selatan-dengan-lima-cita-rasa-1rRJzp63cwB/full. Diakses 16 Mei 2023.
Yasmin, P. 2020. Seputar Teh Omija asal Korea yang Mengandung Banyak Khasiat. https://food.detik.com/info-sehat/d-4965659/seputar-teh-omija-asal-korea-yang-mengandung-banyak-khasiat. Diakses 16 Mei 2023.
Zhurba, M., Shelepova, O., Hudz, N., Ivanišová, E., Bieniek, A. A., Antoniewska-Krzeska, A., & Šramková, K. F. (2021). Nutritional value, bioactive components and antioxidant activity of Schisandra chinensis (Turcz.) Baill. leaves. https://www.researchgate.net/publication/356666473_Nutritional_Value_Bioactive_Components_and_Antioxidant_Activity_of_Schisandra_chinensis_Turcz_Baill_Leaves. Diakses 15 Mei 2023.
About the Author
Neta Mustikasari
Mahasiswa ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Garut
Dalam menangani masalah disfungsi ereksi dan gangguan kesuburan pria, lulusan Hannover Medizinische Hochschule Jerman ini menjelaskan jika RigiScan® menjadi salah satu metode yang dapat digunakan untuk pemeriksaan diagnostik awal. RigiScan® merupakan alat diagnostik yang digunakan untuk menilai kualitas ereksi pria pada malam hari (ereksi nokturnal).
Umumnya pria yang sehat mengalami sekitar 3 hingga 6 ereksi setiap malam. Karena penis adalah salah satu bagian dari tubuh pria yang memiliki kulit, tetapi tidak memiliki otot di bawah kulitnya, ereksi pada malam hari adalah metode tubuh untuk menjaga jaringan di dalam penis tetap sehat. Dengan kata lain, ereksi pada malam hari adalah cara tubuh “melatih” penis sehingga penis cukup sehat untuk melakukan aktivitas seksual.
RigiScan® digunakan untuk mengukur frekuensi, kualitas, dan durasi ereksi malam hari. Alat ini dapat membantu dalam membedakan antara disfungsi ereksi organik dan psikogenik. Hasil diagnostik juga dapat memberikan informasi dan membantu dokter menentukan cara terbaik untuk memulai tata laksana disfungsi ereksi.
“Dalam hal disfungsi ereksi, RigiScan bersifat sebagai alat pendukung diagnostik. Artinya, hasil dari pemeriksaan menggunakan RigiScan harus dipertimbangkan bersamaan dengan gejala dan riwayat kesehatan pasien untuk menentukan diagnosis dan tata laksana yang tepat,” sebut Prof. Ponco yang juga merupakan salah satu anggota tim transplantasi ginjal di RS Siloam ASRI.
Terapi ESWT untuk Pengobatan Disfungsi Ereksi
Setelah melakukan pemeriksaan menggunakan RigiScan®, dokter ahli urologi dapat menentukan tatalaksana yang tepat berdasarkan kondisi pasien. Prof. Ponco menyebutkan jika ESWT (Extracorporeal Shock Wave Therapy) dapat menjadi salah satu pilihan terapi dalam mengatasi masalah disfungsi ereksi dan kesuburan pada pria dengan tingkat keberhasilan terapi ESWT kepada pasien mencapai 60-70%.
Cara kerja ESWT adalah dengan merangsang pertumbuhan sel dan pembuluh darah kapiler baru pada penis yang telah mengalami kerusakan atau tersumbat. Hal tersebut dapat membantu meningkatkan aliran darah ke penis dan memperbaiki fungsi ereksi.
Pada terapi ESWT dilakukan pengaplikasikan gelombang kejut dengan intensitas rendah pada penis. “Biasanya, pasien tidak memerlukan anestesi, namun beberapa pasien mungkin mengalami sensasi kesemutan di area yang diterapi. Terapi ESWT untuk disfungsi ereksi biasanya membutuhkan beberapa sesi perawatan dengan jeda waktu beberapa minggu antara setiap sesi,” ujar peraih European Society for Sexual Medicine Grant for Medical Research tersebut.
Terapi ESWT juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit peyronie (kelainan kurvatura penis) dan infeksi prostat (prostatitis).
Diderot effect? Pernahkah Sahabat Sehat mendengarnya? Diderot effect termasuk pola konsumtif yaitu kecenderungan seseorang membeli barang baru yang seringkali tidak benar-benar dibutuhkan hanya demi bisa melengkapi barang yang sudah dimiliki. Tujuannya adalah demi memperoleh identitas pribadi dengan produk yang dibelinya.
Sebagai contoh, kamu baru saja membeli baju baru, lalu kamu merasa belum maksimal jika tidak membeli handbag atau sepatu yang senada. Akhirnya, kamu membeli handbag atau sepatu itu. Kondisi ini bisa menjadi kebiasaan kurang baik jika tidak diatasi.
Asal Mula Istilah Diderot Effect
Diderot adalah nama seorang filsuf berkebangsaan Perancis yaitu Denis Diderot. Selama hidupnya, Diderot berada dalam kondisi ekonomi kurang baik. Suatu saat, Diderot tidak mampu menyediakan perhiasan untuk pernikahan anaknya. Ratu Rusia bernama Catherine the Great kemudian menawarkan untuk membeli perpustakaan milik Diderot dan memintanya menjadi pustakawan dengan imbalan uang.
Fot: Pexels.com
Kondisi ekonomi Diderot membaik. Ia juga mendapatkan hadiah jubah mewah dari sahabatnya dan sangat terkesima. Lama kelamaan, ia menyadari jika jubah barunya tidak sesuai dengan barang yang sudah dimiliki sebelumnya. Diderot akhirnya terdorong membeli berbagai perabotan rumah baru, seperti cermin, karpet, meja, kursi, agar rumahnya sama mewahnya dengan jubah barunya. Karena tak terkontrol, ia berhutang dan kembali jatuh miskin. Inilah awal mula istilah Diderot effect.
Dampak Diderot Effect pada Kesehatan Mental
Tentunya, selain berdampak pada kondisi finansial yang membengkak, Diderot effect juga mengubah kebiasaan yang akhirnya berpengaruh pada kondis psikologis. Diderot effect termasuk perilaku konsumtif dan irasional, sehingga jika terlalu lama menimbulkan beberapa dampak berikut.
Meningkatkan Frekuensi Overthinking
Keinginan untuk membeli berbagai barang agar terlihat sempurna, tentu menimbulkan kebiasaan konsumtif. Pada akhirnya, akan berimbas pada frekuensi overthinking. Pasalnya, seseorang yang terbiasa berbelanja sesuka hati akan merasa cemas dan berpikir ia tidak sempurna ketika tidak mempunyai barang yang lengkap.
Meningkatkan Insecurity
Seseorang yang mengalami Diderot effect juga bisa mengalami insecure. Ia merasa tidak aman jika tidak mempunyai berbagai barang yang serasi dan membuatnya terlihat berkelas. Menurutnya, penampilan yang berkelas adalah pembentuk identitasnya, sehingga akan terus memenuhi keinginan berbelanja tersebut.
Memicu Rasa Senang Berlebihan
Rasa senang berlebihan karena berhasil memenuhi keinginan berbelanja merupakan salah satu kondisi kurang baik. Efek senang berlebihan ini akan membentuk ketergantungan. Jika tidak bisa melengkapi barang yang diinginkan, maka tidak merasa bahagia karena merasa ada yang kurang di hidupnya.
Menimbulkan Stres karena Ketidakstabilan Ekonomi
Setelah menjadi kebiasaan, timbulah stres karena keuangan tidak stabil akibat pola konsumtif. Kondisi ini hanya membuatmu tertekan karena tidak bisa lagi membeli barang seperti biasanya, bahkan kebutuhan pokok juga tidak terbeli hingga terpaksa berhutang.
Foto: Pexels.com
Cara Mengatasi Diderot Effect
Cobalah untuk membeli barang sesuai kebutuhan. Jika sudah mengarah pada Diderot effect, lihatlah kembali apakah sangat perlu membeli barang tambahan tersebut.
Sebelum belanja, buatlah daftar prioritas kebutuhan. Berikutnya, terapkan trik tujuh hari untuk menahan keinginan atau hasrat berbelanja. Tips ini berguna untuk mempertimbangkan keputusan pembelian agar tidak asal beli. Selanjutnya, waspadalah pada snowball effect yaitu efek beruntun yang timbul karena pembelian suatu barang, seperti halnya ketika membeli gadget yang membuat kamu ingin terus membeli aksesorisnya.
Menyederhanakan gaya hidup supaya tidak mudah terhasut untuk mengikuti gaya hidup orang lain. Kamu juga bisa membatasi pula askes media sosial untuk mengurangi kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain dan menghindari kemungkinan flexing. Terakhir, lakukanlah aktivitas produktif yang membuatmu bangga pada kemampuan diri, sehingga tidak hanya berfokus pada kebiasaan berbelanja.
Pola hidup konsumtif sangat berpengaruh buruk pada kondisi finansial dan mental. Berbagai dampak Diderot effect di atas dapat Sahabat Sehat atasi dengan berbagai cara yang sudah disarankan. Perencanaan keuangan sangat diperlukan agar tidak boros dan menyebabkan stres.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
About the Author
Yuan Adelintang Kurniadita
Saya adalah mahasiswi Magister Sains Manajemen, UGM, dan sudah berpengalaman sebagai content writer freelance.
Fimela.com, Jakarta Miss V yang sehat dan wangi, akan membuat setiap perempuan merasa lebih percaya diri. Ini juga membuat suami makin mencintai dan bawaannya ingin berada di sampingmu setiap saat. Tapi, bagaimana untuk membuat miss v beraroma lebih wangi alami?
Mengutip dari laman bestlifeonline.com, apa yang kita makan sehari-hari berpengaruh penting pada kesehatan miss v. Beberapa makanan bisa bantu miss v beraroma lebih wangi. Tapi beberapa makanan lainnya justru membuat miss v beraroma kurang sedap.
Di bawah ini, ada beberapa makanan yang dipercaya bisa membuat miss v lebih sehat dan wangi.